Senin, 07 Maret 2016

KITA adalah USER dalam cara berhitung


KITA adalah USER dalam cara berhitung


Selama ini kita mengetahui cara berhitung yang kita pelajari dari orangtua, guru ataupun buku yang kita pelajari. Dari mereka kita mendapatkan cara dan teknik untuk berhitung, baik untuk penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. 
 
 Saat di sekolah dasar kita guru menjadi sumber utama pengetahuan termasuk ilmu berhitung di dalamnya. Cara dan teknik dalam berhitung Guru adalah acuan (Contoh) bagi semua siswa dalam mempelajari ilmu berhitung. Saat itu siswa berkewajiban mengikuti aturan langkah-langkah yang diajarkan guru.
Saat ini banyak media yang mengenalkan berbagai cara dan teknik dalam berhitung, baik guru, orangtua, siswa dapat mengetahui cara yang lebih efesien dan mudah dalam mengajarkan anak dalam berhitung.
Kembali ke awal, baik guru maupun orang tua cenderung hanya sebagai USER dalam cara berhitung tanpa bertanya MENGAPA ????





  1. Mengapa dalam proses berhitung kita harus memulainya dari belakang, (Kanan ke Kiri), sedangkan kita membaca suatu angka daridepan (KIri ke kanan)
  2. Mengapa ? dalam proses berhitung terdapat proses menyimpan untuk penjumlahan dan meminjam untuk pengurangan. serta geser kiri pada perkalian 2 digit x 2 digit. 
  3. Mengapa otak kita merasa terbebani dalam proses berhitung.
  4. Mengapa ? Dibutuhkan waktu yang lama untuk mengusai ilmu berhitung dasar.
  5. Mengapa ? Kita enggan berhitung dengan cara yang ada selama ini. (cobalah 567 x 894)
sekali lagi kita adalah USER dalam berhitung tanpa pernah berkata MENGAPA ???? dan KENAPA ????
  1. Kita sudah mengetahui bahwa berhitung adalah kemampuan sisi otak bagian kiri. MENGAPA kita gunakan OTAK KANAN yang menyelesaikan proses dalam berhitung.
  2. Kita sudah hapal penjumlahan dan perkalian satu angka, bukankah berarti otak sudah menyimpan sebagai memori, seperti huruf. MENGAPA kita dapat menulis kata dengan mudah tapi BERHITUNG ANGKA selalu ada LOADING (tulis satu angka berhenti berpikir kembali lalu tulis angka kembali)
  3. Kita sudah tahu bahwa berhitung dan Menulis adalah satu kesatuan MENGAPA masih MEMISAHKAN kemampuan BERHITUNG dan MENULIS
(Berhitung Seperti Menulis).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar