
Berapa % orang dewasa berhitung mengunakan abacus?
Berapa % orang dewasa berhitung menggunakan kalkulator ?
Berapa % orang dewasa berhitung menggunakan
komputer ?
Berapa % orang dewasa berhitung menggunakan alat pena ?
Sejarah perkembangan Alat Hitung
Awalnya, nenek moyang kita belum mengenal lambang bilangan. Tetapi mereka tetap dapat menghitung binatang ternak yg dimilikinya. Bagaimana cara mereka melakukannya? Setiap pagi ketika mereka melepaskan ternaknya untuk digembalakan, mereka membuat keretan (coretan) pada pohon. 1 keratan untuk satu hewan ternak. Pada sore harinya ketika membawa kembali hewan ternaknya ke kandang, mereka memperpadankan setiap hewan ternak dengan satu keratan yg terdapat pada pohon tadi. Dengan cara itulah orang zaman dahulu melakukan perhitungan.
Selain dengan menggunakan keratan pada pohon, mereka pun menggunakan alat sederhana lainnya, seperti : jari tangan dan anggota tubuh lainnya, batu kerikil, serta simpul simpul pada tali untuk mencatat bilangan yg mereka gunakan dalam perhitungan. Orang Indian Inka di Amerika Selatan menggunakan simpul - simpul pada tali sebagai lambang bilangan. Setiap lambang bilangan dilambangkan oleh susunan simpul - simpul yg khusus. Keseluruhan simpul - simpul itu disebut kuipu.
Seiring dengan waktu dan ditemukannya lambang bilangan, alat hitung mengalami kemajuan.
Sekitar 1800 tahun yg lalu ditemukan alat hitung sederhana yg disebut dengan sempoa (abacus). Sempoa paling tua ditemukan di Mesopotamia di Pulau Salamis dan Hiroglif Fir'aun di Mesir. Abacus ini merupakan cikal bakal lairnya komputer.
Sempoa saat ini masih digunakan dalam perhitungan cepat dalam perdagangan, khususnya oleh para pedagang Cina. Selain itu sempoa juga digunakan oleh para pelajar sekolah dasar dalam pelajaran Mental Aritmatika. Inti kerja sempoa adalah menaikkan dan menurunkan biji - bijinya dengan jari. Setelah ditemukannya sempoa, alat hitung pun berkembang dengan ditemukannya tulang tulang Napier (Napier's Bones). Dengan menggunakannya, kita dapat melakukan perhitungan logaritma.
Jika dulu kita hanya bisa melakukan perhitungan secara analog, maka seiring dengan kemajuan teknologi alat hitungpun mengalami berbagai kemajuan. Kini kita bisa berhitung secara digital dan cepat menggunakan kalkulator. Kalkulator membuat proses hitung yg rumit menjadi cepat. Proses perkalian, penambahan, pengurangan, pembagian, atau fungsi lain seperti sinus, cosinus, dan tangen, dapat dengan mudah diambil alih oleh alat hitung pintar ini. Jenis dan ragam kalkulator pun bervariasi. Mulai dari model yg paling sederhana hingga kalkulator scientific yg sarat fitur.
Perkembangan alat hitung itu telah memungkinkan kita untuk mengembangkan teknologi alat hitung yg lebih rumit dan canggih. Kemajuan alat hitung merupakan cikal bakal dari perkembangan komputer.
Kesimpulan
Penggunaan jari sampai saat ini tetap digunakan dalam proses berhitung pada anak-anak untuk mengenalkan konsep penjumlahan.Begitupun juga dengan sempoa. sedangkan ketika dewasa manusia lebih menggunakan kalkulator atau alat bantu hitung dalam proses aktivitas perniagaan.Dengan dukungan kemampuan berhitung yang dapat mereka lakukan dengan menulis.
Jadi mengapa kita tidak membatasi mengajarkan berhitung mengunakan jari dan sempoa jika anak sudah memiliki kemampuan berhitung dasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar