Cukup ajarkan 1 angka + 1 Angka
Cukup Ajarkan 1 angka x 1 Angka
Aksara (huruf) adalah suatu bentuk untuk menterjemahkan suara. Kita
dapat mengetahui apa yang yang di dengar pada saat lampau di masa kini
dengan adanya tulisan.
Setelah kita mampu menulis sebuah kalimat kita
tidak perlu lagi mengeja kembali asal kata tersebut terbentuk untuk
menjadi sebuah tulisan.
Dalam otak kita sudah memiliki memori semua
bentuk huruf huruf yang akan dituliskan dan menempakan huruf tersebut
sesuai dengan posisinya hingga terbentuk suatu kata.
Bilangan
adalah suatu abstraksi, artinya bilangan tidak memiliki keberadaan
secara fisik. Namun, bilangan dapat dituliskan dengan lambang-lambang
yang dapat mewakili suatu bilangan yang ingin disampaikan.
Bilangan
sendiri muncul karena adanya suatu kuantitas yang ingin diungkapkan.
Setelah bilangan sudah dapat dituliskan dengan lambang-lambang bilangan,
selanjutnya manusia mulai mengembangkan sifat-sifat, hubungan, aturan,
serta perhitungan yang terjadi antar bilangan-bilangan tersebut sehingga
munculah istilah berhitung
Mengenalkan angka berarti kita
mengajarkan suatu bentuk yang nyata menjadi suatu bentuk yang abstrak.
dimulai dari bentuk benda lalu gambar hingga ke bentuk angka. 2 untuk
mengantikan dua mangga dan 5 untuk lima mangga. Mengajarkan penjumlahan
dengan pembuktian bentuk nyata seperti biji, batu, lidi, jari dan lain
sebagainya adalah tahapan yang di ajarkan kepada anak sehingga mereka
memiliki keyakinan akan hasil dari penjumlahan tersebut.
Ketika
anak sudah memiliki akan keyakinan akan hasil dari suatu penjumlahan,
perlukah lagi kita mengajarkan mengunakan alat bantu tersebut kembali?
Otak mereka telah menyimpan semua bentuk abstrak dari hasil penjumlahan
tersebut. selanjutnya tinggal menuliskan dan menempatkan sesuai
posisinya.
Mengapa kita harus kembali mengajarkan menggunakan
alat kembali atau melalui proses yang panjang yang berfungsi untuk
meyakinkan hasil tersebut.
Anak cukup diajarkan penjumlahan 1 angka dan perkalian 1 angka.
Saat ini kita mengenal bilangan dengan basis 10 artinya 1 sebagai
puluhan dan 0 sebagai satuan. Cukup bagi kita mengajarkan letak posisi
puluhan +puluhan satuan + satuan, puluhan kali puluhan dan satuan kali
satuan serta dimana mereka harus menuliskan hasil tersebut.
Penggunaan kalkulator sebagai alat bantu hitung selain berguna untuk
mempermudah dalam proses perhitungan juga untuk mengurangi human error
dalam berhitung. Otak manusia memiliki keterbatasan untuk melalukan
perhitungan dalam waktu yang lama.
Tapi alangkah bijak ketika
menggunakan kalkulator atau mesin penghitung memiliki keyakinan akan
hasil yang diperlihatkan oleh mesin tersebut serta mampu
mengkalkulasikan hasil tersebut secara manual. Hal ini yang mendasari
mengapa lulusan akutansi lebih di utamakan untuk mengisi jabatan cassier
atau teller pada sebuah bank.
Kalkulator diciptakan untuk mengantikan
alat berhitung sebelumnya karena memiliki keungulan yang lebih dan
praktis. Sudah sangat sulit kita jumpai orang menggunakan abacus dalam
peniagaan saat ini. kalkulator atau mesin penghitung ada di hampir semua
meja kasir maupun teller. Tapi kita tahu selalu akan ada pena atau alat
tulis di meja mereka. yang dapat mereka gunakan untuk berhitung.
Untuk itu kita harus membatasi sampai kapan anak-anak menggunakan alat bantu dalam berhitung.
Terima kasih untuk penjelasannya yang bermanfaat.
BalasHapusAyo dapatkan buku Berhitung dan Menulis Angka hanya di :
http://www.honbookstore.com/2017/02/berhitung-dan-menulis-angka.html