Rabu, 30 Desember 2015

Cukup ajarkan 1 angka + 1 Angka , Cukup Ajarkan 1 angka x 1 Angka

Cukup ajarkan 1 angka + 1 Angka
Cukup Ajarkan 1 angka x 1 Angka

Aksara (huruf) adalah suatu bentuk untuk menterjemahkan suara. Kita dapat mengetahui apa yang yang di dengar pada saat lampau di masa kini dengan adanya tulisan.

Setelah kita mampu menulis sebuah kalimat kita tidak perlu lagi mengeja kembali asal kata tersebut terbentuk untuk menjadi sebuah tulisan.

Dalam otak kita sudah memiliki memori semua bentuk huruf huruf yang akan dituliskan dan menempakan huruf tersebut sesuai dengan posisinya hingga terbentuk suatu kata.




Bilangan adalah suatu abstraksi, artinya bilangan tidak memiliki keberadaan secara fisik. Namun, bilangan dapat dituliskan dengan lambang-lambang yang dapat mewakili suatu bilangan yang ingin disampaikan.










Bilangan sendiri muncul karena adanya suatu kuantitas yang ingin diungkapkan. Setelah bilangan sudah dapat dituliskan dengan lambang-lambang bilangan, selanjutnya manusia mulai mengembangkan sifat-sifat, hubungan, aturan, serta perhitungan yang terjadi antar bilangan-bilangan tersebut sehingga munculah istilah berhitung

Mengenalkan angka berarti kita mengajarkan suatu bentuk yang nyata menjadi suatu bentuk yang abstrak. dimulai dari bentuk benda lalu gambar hingga ke bentuk angka. 2 untuk mengantikan dua mangga dan 5 untuk lima mangga. Mengajarkan penjumlahan dengan pembuktian bentuk nyata seperti biji, batu, lidi, jari dan lain sebagainya adalah tahapan yang di ajarkan kepada anak sehingga mereka memiliki keyakinan akan hasil dari penjumlahan tersebut.

Ketika anak sudah memiliki akan keyakinan akan hasil dari suatu penjumlahan, perlukah lagi kita mengajarkan mengunakan alat bantu tersebut kembali?

Otak mereka telah menyimpan semua bentuk abstrak dari hasil penjumlahan tersebut. selanjutnya tinggal menuliskan dan menempatkan sesuai posisinya.

Mengapa kita harus kembali mengajarkan menggunakan alat kembali atau melalui proses yang panjang yang berfungsi untuk meyakinkan hasil tersebut.

Anak cukup diajarkan penjumlahan 1 angka dan perkalian 1 angka.

Saat ini kita mengenal bilangan dengan basis 10 artinya 1 sebagai puluhan dan 0 sebagai satuan. Cukup bagi kita mengajarkan letak posisi puluhan +puluhan satuan + satuan, puluhan kali puluhan dan satuan kali satuan serta dimana mereka harus menuliskan hasil tersebut.

Penggunaan kalkulator sebagai alat bantu hitung selain berguna untuk mempermudah dalam proses perhitungan juga untuk mengurangi human error dalam berhitung. Otak manusia memiliki keterbatasan untuk melalukan perhitungan dalam waktu yang lama.

Tapi alangkah bijak ketika menggunakan kalkulator atau mesin penghitung memiliki keyakinan akan hasil yang diperlihatkan oleh mesin tersebut serta mampu mengkalkulasikan hasil tersebut secara manual. Hal ini yang mendasari mengapa lulusan akutansi lebih di utamakan untuk mengisi jabatan cassier atau teller pada sebuah bank.

Kalkulator diciptakan untuk mengantikan alat berhitung sebelumnya karena memiliki keungulan yang lebih dan praktis. Sudah sangat sulit kita jumpai orang menggunakan abacus dalam peniagaan saat ini. kalkulator atau mesin penghitung ada di hampir semua meja kasir maupun teller. Tapi kita tahu selalu akan ada pena atau alat tulis di meja mereka. yang dapat mereka gunakan untuk berhitung.

Untuk itu kita harus membatasi sampai kapan anak-anak menggunakan alat bantu dalam berhitung.

1 komentar:

  1. Terima kasih untuk penjelasannya yang bermanfaat.

    Ayo dapatkan buku Berhitung dan Menulis Angka hanya di :

    http://www.honbookstore.com/2017/02/berhitung-dan-menulis-angka.html

    BalasHapus