Sebelum anak belajar matematika terlebih dahulu ia akan belajar
bagaimana berhitung dengan benar. Kelas 1 - 3 SD merupakan pondasi awal
siswa belajar berhitung, mulai dari penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian.
Mulai dari bentuk nyata (benda), gambar hingga ke bentuk angka (abstrak).
Tapi sadarkah kita bahwa selama ini kita mengajarkan cara berhitung dengan konsep yang tidak tepat !!!!!
Seperti telah saya kemukakan bahwa Kemampuan berhitung dan menulis adalah bagian dari fungsi otak kiri. (Orang yang pandai matematika dan berhitung berarti keamapuan otak kirinya lebih dominan dibandingkan otak kanannya)"Penelitian Robert Walcot Sperry tahyun 1961)
Di dalam penelitian beliau menjelaskan fungsi dan cara kerja otak kiri. Linear (tidak bercabang) menyelesaikan masalah satu persatu, urutan dan sistematis. Berbeda sekali dengan cara kerja otak kanan yang bersifat acak (random), menyatukan banyak hal sekaligus.
Berhitung adalah bagian dari fungsi otak kiri, tapi mengapa kita mengajarkan cara-cara penyelesaikan berhitung menggunakan cara kerja otak otak kanan. Pada proses penjumlahan dan perkalian siswa diajarkan menyimpan angka puluhan dan menuliskan angka satuan. Bukankah ini berarti kita mencabangkan hasil tersebut. Bukankah ini cara kerja otak kanan. cobalah kembali menjumlahkan
567 + 789 itu berapa ?
berapa kali percabangan yang kita buat ?
atau kalikan 567 dengan 789,
silahkan mau pakai cara apa saja yang anda ketahui, banyak langkah yang yang tidak sesuai dengan cara otak kiri (Satu persatu, linear, urutan). Beberapa cara mengharuskan kita menjumlahkan hasil dari 3 perkalian {(5x9) + (7x7) + (6x8)} tanpa harus membuat coretan baru /membayangkan dengan istilah foto frame.
Mungkin bagi anda yang sudah mengikuti pelatihannya paham dengan maksud saya. tapi bagaimanakah menerapkannya bagi siswa kelas 3 SD yang baru belajar Berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi anak untuk menjawab pertanyaannya tanpa anak membuat coretan di samping.Menyarankan anak mencongak perkalian tersebut ? cobalah ? lihat apa yang terjadi pada siswa?
Selama ini kita selalu menyatukan proses perkalian dan penjumlahan dalam satu bagian dalam menyelesaikan soal perkalian yang melibatkan lebih dari satu digit. cobalah kita pisahkan dengan menyelesaikan perkalian terlebih dahulu baru penjumlahannya serta tidak memberikan asupan lebih dari satu ke otak kita ( kalikan a dan b lalu jumlahkan dengan angka yang disimpan)
Selamat mencoba ...
pengurangan, perkalian dan pembagian.
Mulai dari bentuk nyata (benda), gambar hingga ke bentuk angka (abstrak).
Tapi sadarkah kita bahwa selama ini kita mengajarkan cara berhitung dengan konsep yang tidak tepat !!!!!
Seperti telah saya kemukakan bahwa Kemampuan berhitung dan menulis adalah bagian dari fungsi otak kiri. (Orang yang pandai matematika dan berhitung berarti keamapuan otak kirinya lebih dominan dibandingkan otak kanannya)"Penelitian Robert Walcot Sperry tahyun 1961)
Di dalam penelitian beliau menjelaskan fungsi dan cara kerja otak kiri. Linear (tidak bercabang) menyelesaikan masalah satu persatu, urutan dan sistematis. Berbeda sekali dengan cara kerja otak kanan yang bersifat acak (random), menyatukan banyak hal sekaligus.
Berhitung adalah bagian dari fungsi otak kiri, tapi mengapa kita mengajarkan cara-cara penyelesaikan berhitung menggunakan cara kerja otak otak kanan. Pada proses penjumlahan dan perkalian siswa diajarkan menyimpan angka puluhan dan menuliskan angka satuan. Bukankah ini berarti kita mencabangkan hasil tersebut. Bukankah ini cara kerja otak kanan. cobalah kembali menjumlahkan
567 + 789 itu berapa ?
berapa kali percabangan yang kita buat ?
atau kalikan 567 dengan 789,
silahkan mau pakai cara apa saja yang anda ketahui, banyak langkah yang yang tidak sesuai dengan cara otak kiri (Satu persatu, linear, urutan). Beberapa cara mengharuskan kita menjumlahkan hasil dari 3 perkalian {(5x9) + (7x7) + (6x8)} tanpa harus membuat coretan baru /membayangkan dengan istilah foto frame.
Mungkin bagi anda yang sudah mengikuti pelatihannya paham dengan maksud saya. tapi bagaimanakah menerapkannya bagi siswa kelas 3 SD yang baru belajar Berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi anak untuk menjawab pertanyaannya tanpa anak membuat coretan di samping.Menyarankan anak mencongak perkalian tersebut ? cobalah ? lihat apa yang terjadi pada siswa?
Selama ini kita selalu menyatukan proses perkalian dan penjumlahan dalam satu bagian dalam menyelesaikan soal perkalian yang melibatkan lebih dari satu digit. cobalah kita pisahkan dengan menyelesaikan perkalian terlebih dahulu baru penjumlahannya serta tidak memberikan asupan lebih dari satu ke otak kita ( kalikan a dan b lalu jumlahkan dengan angka yang disimpan)
Selamat mencoba ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar